Skip to main content

KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM Oleh Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM[1] Oleh Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Di antara karakteristik yang mengokohkan kelebihan Islam dan membuat umat manusia sangat membutuhkan agama Islam adalah sebagai berikut: 1. Islam datang dari sisi Allah Subhanahu wa Taala dan sesungguhnya Allah lebih mengetahui apa yang menjadi mashlahat (kebaikan) bagi hamba-hamba-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ “Apakah (pantas) Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui? Dan Dia Mahahalus, Maha Mengetahui.” [Al-Mulk/67: 14] 2. Islam menjelaskan awal kejadian manusia dan akhir kehidupannya, serta tujuan ia diciptakan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا “Wahai manusia! Bertakwalah kepada Rabb-...

TIGA LANDASAN UTAMA MENGENAL ALLAH ‘AZZA WA JALLA


 

MENGENAL ALLAH ‘AZZA WA JALLA


Oleh

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab


Apabila anda ditanya : Siapakah Tuhanmu ? Maka katakanlah : Tuhanku adalah Allah, yang telah memelihara diriku dan memelihara semesta alam ini dengan segala ni’mat yang dikaruniakan-Nya. Dan dialah sembahanku, tiada sesembahan yang haq selain Dia.


Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :


الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ


“Segala puji hanya milik Allah Tuhan Pemelihara semesta alam“. [al-Faatihah/1: 1]


Semua yang ada selain Allah disebut alam, dan aku adalah salah satu dari semesta alam ini.


Selanjutnya jika anda ditanya : Melalui apa anda mengenal Tuhan ? Maka hendaklah anda jawab : Melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya dan melalui ciptaan-Nya. Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah : malam, siang, matahari dan bulan. Sedang di antara ciptaan-Nya ialah : tujuh langit dan tujuh bumi beserta segala mahluk yang ada di langit dan di bumi serta yang ada di antara keduanya.


Firman Allah Ta’ala.


وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ ۚ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ


“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah kamu bersujud kepada matahari dan janganlah (pula kamu bersujud) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya jika kamu benar-benar hanya kepada-Nya beribadah” [Fushshilat/41: 37]


Dan firman-Nya :


إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ ۗ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ


“Sesungguhnya Tuhanmu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang, senantiasa mengikutinya dengan cepat. Dan Dia (ciptakan pula) matahari dan bulan serta bintang-bintang (semuanya) tunduk kepada perintah-Nya. Ketahuilah hanya hak Allah mencipta dan memerintah itu. Maha Suci Allah Tuhan semesta alam“. [al-A’raaf/7: 54]


Tuhan inilah yang haq disembah. Dalilnya, firman Allah Ta’ala :


يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ﴿٢١﴾الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ ۖ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ


“Wahai manusia ! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu agar kamu bertaqwa, (Tuhan) yang telah menjadikan untukmu bumi sebagai hamparan dan langit sebagai atap, serta menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dengan air itu Dia menghasilkan segala buah-buahan sebagai rizki untukmu. Karena itu, janganlah kamu mengangkat sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui“. [al-Baqarah/2: 21-22]


Ibnu Katsir[1]  rahimahullah Ta’ala, mengatakan :”Hanya Pencipta segala sesuatu yang ada inilah yang berhak disembah dengan segala macam ibadah”.[2]


Dan macam-macam ibadah yang diperintah Allah itu, antara lain : Islam[3], Iman, Ihsan, Do’a, Khauf (takut), Raja’ (pengharapan), Tawakkal, Raghbah (penuh minat), Rahbah (cemas), Khusyu’ (tunduk), Khasyyah (takut), Inabah (kembali kepada Allah), Isti’anah (memohon pertolongan), Isti’adzah (meminta perlindungan), Istighatsah (meminta pertolongan untuk dimenangkan atau diselamatkan), Dzabh (penyembelihan) Nadzar dan macam-macam ibadah lainnya yang diperintahkan olehAllah.


Baca Juga  Tiga Landasan Utama

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :


وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا


“Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah, karena itu janganlah kamu menyembah seorang pun di dalamnya di samping (menyembah) Allah“. [al-Jinn/72: 18]


Karena itu barangsiapa yang menyelewengkan ibadah tersebut untuk selain Allah, maka dia adalah musyrik dan kafir.


Firman Allah Ta’ala :


وَمَنْ يَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ لَا بُرْهَانَ لَهُ بِهِ فَإِنَّمَا حِسَابُهُ عِنْدَ رَبِّهِ ۚ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ


“Dan barangsiapa menyembah sesembahan yang lain di samping (menyembah) Allah, padahal tidak ada satu dalilpun baginya tentang itu, maka benar-benar balasannya ada pada tuhannya. Sungguh tiada beruntung orang-orang kafir itu“. [al-Mu’minuun/23:117]


DALIL-DALIL MACAM IBADAH


Dalil Do’a.

Firman Allah Ta’ala :

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ


“Dan Tuhanmu berfirman : Berdo’alah kamu kepada-Ku niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya, orang-orang yang enggan untuk beribadah kepada-Ku pasti akan masuk neraka dalam keadaan hina-dina“. [Ghaafir/40: 60]


Dan diriwayatkan dalam hadits :


الدُّعَاءُ مُخُّ الْعِبَادَةِ


“Do’a itu adalah sari ibadah“[4].


Dalil Khauf (Takut).

Firman Allah Ta’ala :

فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ


“Maka janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku jika kamu benar-benar orang yang beriman“. [Ali ‘Imran /3: 175]


Dalil Raja’ (Pengharapan).

Firman AllahTa’ala.

فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا


“Untuk itu barangsiapa yang mengharap perjumpaan dengan Tuhanya, maka hendaklah ia mengerjakan amal shalih dan janganlah mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya“. [al-Kahfi/18: 110]


Dalil Tawakkal (Berserah Diri).

Firman Allah Ta’ala :

وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ


“Dan hanya kepada Allah-lah supaya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman“. [al-Maa’idah/5: 23]


وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ


“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, maka Dia-lah yang akan mencukupinya“.[ath-Thalaaq/65: 3]


Dalil Raghbah (Penuh Minat), Rahbah (Cemas) dan Khusyu’ (Tunduk).

Firman Allah Ta’ala.

إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا ۖ وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ


“Sesungguhnya mereka itu senantiasa berlomba-lomba dalam (mengerjakan) kebaikan-kebaikan serta mereka berdo’a kepada Kami dengan penuh minat (kepada rahmat Kami) dan cemas (akan siksa Kami), sedang mereka itu selalu tunduk hanya kepada Kami“. [al-Anbiyaa/21: 90]


Dalil Khasy-yah (Takut).

Firman Allah Ta’ala.

فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِي


“Maka janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku“. [al-Baqarah/2: 150]


Dalil Inabah (Kembali Kepada Allah).

Firman Allah Ta’ala.

وَأَنِيبُوا إِلَىٰ رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ


“Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu serta berserah dirilah kepada-Nya (dengan mentaati perintah-Nya), sebelum datang adzab kepadamu, kemudian kamu tidak dapat tertolong (lagi)“.[az-Zumar /39: 54]


Dalil Isti’anah (Memohon Pertolongan).

Firman Allah Ta’ala.

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ


“Hanya kepada Engkau-lah kami beribadah dan hanya kepada Engkau-lah kami memohon pertolongan“. [al-Faatihah /1: 4]


Baca Juga  Mengenal Islam

Dan diriwayatkan dalam hadits.


اِذَاا سْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ


“Apabila kamu memohon pertolongan, maka memohonlah pertolongan kepada Allah“.[5]


Dalil Isti’adzah (Meminta Perlindungan).

Firman Allah Ta’ala.

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ


“Katakanlah Aku berlindung kepada Tuhan yang Menguasai subuh“. [al-Falaq/113: 1]


Dan firman-Nya :


قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ﴿١﴾مَلِكِ النَّاسِ


“Katakanlah Aku berlindung kepada Tuhan manusia. Penguasa manusia“. [an-Naas/114: 1-2]


Dalil Istighatsah (Meminta Pertolongan Untuk Dimenangkan Atau Diselamatkan).

Firman Allah Ta’ala.

إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ


“(Ingatlah) tatkala kamu meminta pertolongan kepada Tuhanmu untuk dimenangkan (atas kaum musyrikin), lalu diperkenankan-Nya bagimu“.[al-Anfaal/8: 9]


Dalil Dzabh (Penyembelihan).

Firman Allah Ta’ala.

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ﴿١٦٢﴾لَا شَرِيكَ لَهُ ۖ وَبِذَٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ


“Katakanlah. Sesungguhnya shalatkku, penyembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan semesta alam, tiada sesuatu-pun sekutu bagi-Nya. Demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama kali berserah diri (kepada-Nya)“. [al-An’am /6: 162-163]


Dalil dari Sunnah.


لَعَنَ اللَّهُ مَنْ ذَبَحَ لِغَيْرِاللَّهِ


“Allah melaknat orang yang menyembelih (binatang) bukan karena Allah“.[6]


Dalil Nadzar.

Firman Allah Ta’ala.

يُوفُونَ بِالنَّذْرِ وَيَخَافُونَ يَوْمًا كَانَ شَرُّهُ مُسْتَطِيرًا


“Mereka menunaikan nadzar dan takut akan suatu hari yang siksanya merata di mana-mana“. [al-Insaan /76: 7]


[Disalin dari buku Tiga Landasan Utama, Oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab, Dicetak dan Disebarkan oleh Kementrian Urusan Islam, Waqaf, Da’wah dan Penyuluhan Urusan Penerbitan dan Penyebaran Kerajaan Arab Saudi]

_______

Footnote

[1] Abu Al-Fidaa : Ismail bin Umar bin Katsir Al-Qurasy Ad-Dimasyqi (701-774H – 1302-1373M). Seorang ahli ilmu hadits, tafsir, fiqh dan sejarah. Diantara karyanya : Tafsir Al-Qur’aan Al-Azhim, Thabaqat Al-Fuqahaa Asy Syafiiyyun, Al-Bidayah wa An-Nihayah (sejarah), Ikhtishaar ‘Uluum Al-Hadits, Syarh Shahih Al-Bukhari (belum sempat dirampungkannya).

[2] Lihat Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, (Cairo, Maktabah Dar At-Turats, 1400H) jilid. 1 hal. 57

[3] Islam yang dimaksud disini, adalah Syahadat, Shalat, Puasa, Zakat dan Haji.

[4] Hadits Riwayat At-Tirmidzi dalam Al-Jaami’ Ash-Shahiih, kitab Ad-Da’waat, bab 1. “Maksud hadits ini adalah bahwa segala macam ibadah, baik yang umum maupun yang khusus, yang dilakukan seorang mu’min, seperti mencari nafkah yang halal untuk keluarga, menyantuni anak yatim dll, semestinya diiringi dengan permohonan ridha Allah dan pengharapan balasan ukhrawi. Oleh karena itu Do’a (permohonan dan pengharapan tersebut) disebut oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai sari atau otak ibadah, karena senantiasa harus mengiringi gerak ibadah”

[5] Hadits Riwayat At-Tirmidzi dalam Al-Jaami’ ‘Ash-Shahiih, kitab Shifaat Al-Qiyaamah wa Ar-Raqa’iq wa Al-Wara : bab 59 dan riwayat Imam Ahmad dalam Al-Musnad. Beirut Al-maktab Al-Islami 1403H jilid 1 hal. 293, 303, 307

[6] Hadits Riwayat Muslim dalam Shahihnya, kitab Al-Adhaahi, bab 8 dan riwayat Imam Ahmad dalam Al-Musnad, jilid 1, hal. 108, 118 dan 152

Referensi : https://almanhaj.or.id/3984-mengenal-allah-azza-wa-jalla.html


Comments

POSTINGAN SIMANGUNSONG

SIFAT HURUF YANG MEMILKI LAWAN HAMS & JAHAR

                                                penjelasan lengkap lihat vidio di atas Sifat Huruf yaitu karakter yang selalu melekat pada suatu huruf. Semua huruf hijaiyah mempunyai sifat tersendiri yang bisa jadi sama atau berbeda dengan huruf lain, Sifat ini muncul setelah suatu huruf diucapkan secara tepat dari makhrojnya, keterangan sifat sebagai berikut ini : Hams  adalah samarnya suara pada pendengaran disebabkan terbukanya dua pita suara, dan tidak    adanya getaran pada keduanya, serta banyaknya udara yang mengalir ketika mengucapkan huruf.  hurufnya adalah :  فَحَثَّهُ شَخْصٌ سَكَتْ Jahr  adalah jelasnya suara pada pendengaran disebabkan tertutupnya dua pita suara, dan adanya getaran pada keduanya, serta tertahannya aliran nafas ketika huruf dibaca. hurufnya adalah :  عَظُمَ وَزْنُ قَارِئٍ ذِىْ غَضٍّ جِدٍّ طَلَبَ r...

Mad Far’i sukun ashlih mad lazim kalami mutsaqqal mad lazim kalami mukhaffaf mad lazim harfi mutsaqqal mad lazim harfi mukhaffaf

penjelasan lengkap lihat vidio di atas Mad Far'i yang bertemu dengan sukun adalah apabila mad tabi'i bertemu dengan sukun maka dibaca panjang    4, atau 5 harakat.  Mad Far'i yang bertemu dengan sukun terbagi menjadi 2 yaitu : sukun arid sukun ashlih sukun asli ini terbagi menjadi empat bagian : 1. mad lazim kalami mutsaqqal mad secara bahasa adalah panjang  lazim artinya pasti  mutsaqqal artinya berat kilmi berarti kata. mad lazim kalami mutsaqqal  apabila huruf mad bertemu dengan huruf bertasydid dalam satu kata maka dibaca panjang 6 harakat. Contoh : Surat Al-Fatihah Ayat 7 وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ Artinya, “dan tidak orang-orang yang sesat.” Huruf ha ( ضَّ ) beraharakat fathah bertemu dengan alif (ا) sukun dan bertemu dengan huruf lam ( لِّ ) yang bertasydid maka dibaca panjang 6 harakat. 2. mad lazim kalami mukhaffaf mad  secara bahasa adalah panjang  lazim  artinya pasti  mukhaffaf  artinya ringan kilmi ...

SOP KEPULANGAN SANTRI DI PESANTREN

  SOP KEPULANGAN SANTRI SOP kepulangan santri dibuat untuk memonitoring kepulangan santri, mulai dari santri keluar dari sekolah sampai kembali pulang ke sekolah, sebagai berikut :   1.      KEPULANGAN SANTRI HANYA 2 BULAN SEKALI DENGAN RINCIAN : a.        PULANG KE RUMAH HARI SABTU SORE b.       KEMBALI KEPONDOK AHAD SORE ( BAGI YG MELANGGAR DIHUKUM ) 2.    SANTRI WAJIB MELAPORAKAN KEMUSYRIF TERKAIT KEPULANGAN DAN MASUK KEMBALI KE PONDOK. 3.     SEBELUM PULANG SANTRI WAJIB DI TES BACAAN AL-QUR’AN OLEH KESISWAAN MINIMAL 1 ATAU 2 JUZ. 4.    SANTRI WAJIB MENULIS SURAT KELUAR PONDOK DAN BUKU INDUK KELUAR MASUK SANTRI DI PONDOK. 5.     MUSYRIF WAJIB MELAPORKAN SANTRI YANG BERADA DIPONDOK DAN PULANG SETIAP HARINYA. 6.   SANTRI YANG SAKIT MELAPOR KE MUSYRIF DAN MUSYRIF MELAPOR KE KESISWAAN UNTUK DITINDAK LANJUTI SEPERTI DIBERIKAN OBAT ATAU...

hukum idgham bilaghunnah

penjelasan lengkap lihat vidio di atas idgham bilaghunnah  yaitu meleburkan nun  sukun ( نْ ) atau tanwin ( ـَــًـ , ـِــٍـ , ـُــٌـ )   dengan huruf  ( ل – ر )  tanpa gunnah (dengung) yang dipanjangkan. Contoh  idgham bilaghunnah lihat vidio berikut ini : بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ اَلْقَارِعَةُۙ  مَا الْقَارِعَةُ ۚ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْقَارِعَةُ  ۗ   يَوْمَ يَكُوْنُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوْثِۙ وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوْشِۗ   فَاَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهٗۙ فَهُوَ فِيْ عِيْشَ ةٍ رَّ اضِيَةٍۗ   وَاَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهٗۙ فَاُمُّهٗ هَاوِيَةٌ  ۗ  وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا هِيَهْۗ  نَارٌ حَامِيَةٌ ࣖ 1. Hari Kiamat, 2. Apakah hari Kiamat itu? 3. Dan tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? 4. Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan, 5. dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. 6. Maka adapun orang yang berat timbangan (ke...